Minggu, 20 November 2011

new cerpen


ANAK INDIGO

Pada suatu pagi yang cerah, kegiatan di rumah Rio tampak padat sekali. Mereka sedang mempersiapkan tempat acara ulang tahunnya. Kali ini, Rio genap berusia 18 tahun. Rio sangat mengharapkan sekali perayaan ulang tahunnya ini.
Tepat pukul 15.30, teman-teman Rio datang ke rumahnya. Mereka banyak memberikan ucapan selamat dan kado-kado yang menghiasi rumah itu juga menjadi pandangan yang meriah.
“yo, selamat ulang tahun ya. Semoga kamu tambah ngerti pelajaran di sekolah.”, Kata tuti dan Doni menyalami tangan Rio.
“Makasih. Dino mana? Kok nggak kelihatan?”, Tanya Rio.
“Maaf yo. Dia tidak bisa datang sekarang. Ibunya sakit.”, Jelas doni.
            Ketika itu, acara berlangsung sangat meriah. Semua anak-anak yang hadir di sini, sangat antusias menghadiri acara itu. Rio agaknya sedikit heran, karena melihat pandangan Doni yang nampak serius.
“Kenapa don? Kok kamu serius banget sih?”, Tanya Rio sambil menatap muka Doni.
“Kamu jangan bilang-bilang sama teman lain ya. Aku ada yang ngasih tahu, bahwa besok akan ada bencana besar.”, Jelas Doni serius dan sedikit berbisik.
“ok. Siapa yang bilangin kamu kayak gitu?”, Tanya Rio penasaran.
“mata batinku.”, ujar Doni.
“apa benar?”, Rio sangat penasaran.
“ya. Itu benar. Kamu jangan remehkan bencana itu.”, Jelas doni.
            Rio merasa agak takut mendengar pemjelasan Doni.
            Keesokan harinya, Rio bangun agak siang. Keluarganya sudah berkerumun di ruang keluarga. Tiba-tiba, guncangan besar mengguncang desa itu.
“ternyata, yang dikatakan Doni itu benar.....”, Gumam Rio.
            Setelah gempa berhenti, Rio berjalan ke luar rumah.
Ia bertemu kembali dengan Doni.
“cepat yo! Aku di sini!”, Seru doni.
“tolong aku don!”, teriak Rio.
            Doni segera berlari ke arah Rio.
“sudah yo. Tenang. Semua sudah selesai. Tenang ya.”, Hibur Doni.
Doni dan rio pun segera pergi ke tanah lapang. Di sana, mereka bertemu dengan teman-teman yang lain. Semuanya selamat, dan tidak ada yang terluka.
Doni pun memberi tahu Rio dan berkata,:
“Sebenarnya, aku ini adalah anak indigo. Kau tahu?”.
“oh ya?”, Rio kaget.
“Ya. Jaga rahasia ini. Jangan sampai ada yang tahu.”, ujar rio.
            Itulah akhir dari cerita ini.